-->

Contoh Kultum : Tiga Golongan Menyambut Ramadhan



Contoh Kultum : Tiga Golongan Menyambut Ramadhan

Alhamdulillah. Segala puji bagiNya karena masih mempertemukan kita dengan bulan mulia, Ramadhan tercinta. Marhaban ya Ramadhan! Kita selazimnya menyambut gembira datangnya bulan keberkahan ini. Namun, pada kenyataannya di lapangan kita mendapati tiga golongan orang yang menyambut Ramadhan.
Golongan pertama. Mereka adalah orang-orang yang menyambut bulan Ramadhan biasa-biasa saja. Sama seperti bulan-bulan lainnya. Mereka berujar. “Eum… Ramadhan datang lagi nih!”. Sama sekali tanpa ekspresi. Mereka adalah tipikal orang yang hambar terhadap lezatnya iman dan amal selama bulan suci.
Golongan kedua. Mereka adalah orang-orang yang merasa berat akan datangnya bulan Ramadhan. “Waduh! Bulan puasa lagi euy, harus puasa lagi, cape! Lemes!” Bagi mereka bulan puasa adalah beban yang menyiksa. Karenanya mereka ingin bulan ini segera berlalu. Mereka merasa Ramadhan semacam brotowali yang pahit. Beberapa hal yang menyebabkan sikap mereka. Pertama, biasanya orang yang merasa berat adalah orang yang melampaui batas dalam syahwat dan syubhat. Mereka adalah pemuja kenikmatan syahwati, yang haram sekalipun. Bagi mereka datangnya Ramadhan berarti semacam penghalang bagi pelampiasan nafsu. Sebab kedua, karena kurangnya ketaatan. Orang semacam ini merasa malas melakukan kebaikan di bulan berkah. Bagi mereka kemulian dan keutamaan pahala yang dijanjikan tak bisa menjadi pendorong untuk mengisinya dengan kebajikan.
Golongan ketiga. Mereka adalah orang-orang yang bergembira sepenuh hati menyambut bulan suci. Rasa senang dan gembira ini hadir sebagai cerminaan ketakwaan yang ada di dalam diri, karena sejatinya Ramadahan adalah salah satu syiar dalam agama ini. Allah berfirman yang artinya, “Dan barang siapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (Q.S Al-Hajj: 32).
Orang-orang tersebut merasa gembira karena tahu banyak faidah/keutamaan selama bulan suci. Mereka gembira karena bulan Ramadhan adalah bulan yang agung, bulan pengampunan, bulan penuh rahmat dan bulan di mana pintu surga dibuka dan ditutupnya pintu neraka. Lebih dari itu, kegembiraan itu kemudian diaplikasikan dengan aksi nyata mengisi Ramadhan dengan kebaikan: tilawah, sedekah, i’tikaf, dan amal lainnya.
Demikianlah, pada akhirnya semoga kita termasuk golongan ketiga yang gembira menyambut Ramadhan dan mengisinya dengan kegiatan penuh makna. Wallahu A’lam Bishowab.

****
Prito Windiarto
Alumni PPM Darul Huda, Banjar, dan PP Arrahmaniyyah, Ciamis.



Demikianlah Contoh Kultum : Tiga Golongan Menyambut Ramadhan

           

0 Response to "Contoh Kultum : Tiga Golongan Menyambut Ramadhan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel